1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih). Salimul aqidah
merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang
bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah
SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan
dan ketentuan-ketentuanNya.
2. Shahihul Ibadah (ibadah
yang benar). Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah
SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah
kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat
disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah
merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur
penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq (akhlak
yang kokoh). Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus
dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah SWT
maupun dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan
bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.
4.
Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani). Qowiyyul jismi merupakan salah satu
sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang
muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran
Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan
haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan
fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan
bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
5. Mutsaqqoful Fikri
(intelek dalam berfikir). Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi
pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul
adalah fatonah (cerdas).
6. Mujahadatul Linafsihi
(berjuang melawan hawa nafsu). Mujahadatul linafsihi merupakan salah
satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap
manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk.
Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk
amat menuntut adanya kesungguhan.
7. Harishun Ala Waqtihi
(pandai menjaga waktu). Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting
bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar
dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an
dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri,
wallaili dan seterusnya.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi
(teratur dalam suatu urusan). Munazhzhaman fi syuunihi termasuk
kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun
sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan
masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan
dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka
diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta
kepadanya.
9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan
usaha sendiri/mandiri). Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang
harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat
diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru
bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari
segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah
dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
10.
Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain). Nafi’un lighoirihi
merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud
tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang
disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang
muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
p/s : Sumber asal tak ingat dah cedok dari mana..Huhuhu
No comments:
Post a Comment